Komitmen Universitas Gadjah Mada untuk mendukung konsep dan gerakan Smart City melalui berbagai kegiatan dan kesempatan, melibatkan para dosen, profesor, dan para ahli di bidangnya.
Jumlah penduduk yang semakin tinggi di wilayah perkotaan menuntut pelayanan yang optimal di berbagai bidang. Bertambahnya jumlah penduduk yang tidak seiring dengan bertambahnya jumlah petugas pelayan masyarakat menyebabkan mau tidak mau konsep pelayanan harus berubah. Smart City merupakan sebuah konsep yang lahir untuk menjawab persoalan tingginya jumlah penduduk agar menjadi lebih mudah dan efektif. UGM sebagai perguruan tinggi turut hadir dalam menyambut kelahiran konsep yang masih belum lama di Indonesia.
Smart City sebetulnya adalah proses mengintegrasikan antara wilayah kota dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga. Integrasi ini dapat tercipta melalui keberadaan internet of things, yakni sebuah jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan mampu mengirim data ataupun melakukan tindakan dengan campur tangan manusia yang minimal. Namun demikian pada praktikya, konsep Smart City memerlukan persiapan di berbagai hal seperti sarana prasarana dan juga sumber daya manusia yang tidak mudah.
CfDS Fisipol UGM Menyelenggarakan Pelatihan Kota Pintar (Sumber: ugm.ac.id)
Universitas Gadjah Mada melalui berbagai kegiatan dan kesempatan melakukan upaya-upaya untuk mendukung konsep dan gerakan Smart City. Melalui Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.Si (Fakultas Geografi), Prof. Ahmad Junaidi (Fakultas Teknik), dan Dr. Lukito (Fakultas Teknik), UGM didaulat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pembimbing Smart City di Kabupaten Blora, Kendal, dan Kebumen. Selain itu juga berbagai kegiatan yang menunjang penggaungan gerakan Smart City melalui Summer Course Program selama tahun 2017 dan 2018 telah dilakukan. Dosen Fakultas Geografi, Dr. Rini selaku koordinator kegiatan Smart City Village Summer Course turut mengundang berbagai mitra asing dari 8 negara sebagai pembicara, beserta mitra lokal seperti Direktur Gamatechno dan Direktur Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM.
Menyikapi perubahan pola interaksi masyarakat luas, pada tahun 2016 Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM bekerja sama dengan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, serta Microsoft Indonesia, menginisiasi Pilot Project Pelatihan Kota Pintar di 10 Kota Indonesia. Adapun 10 kota tersebut adalah Semarang, Serang, Tangerang, Depok, Bekasi, Sidoarjo, Yogyakarta, Sleman, Kudus, dan Surakarta, yang akan mendapatkan pelatihan dan pembekalan wawasan komprehensif mengenai konsep Kota Pintar serta pengenalan umum tentang peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan Kota Pintar. Hal ini tentu merupakan komitmen UGM dalam membangun Smart City yang ditunjukkan melalui keterlibatan para dosen, profesor, dan para ahli di bidangnya.